Lomba Cerpen Santri 2018

Tadhzim

| Kamis, 08/11/2018 19:30 WIB
Tadhzim Dok Radarbangsa

Oleh: Rizky Amalia Putri

RADARBANGSA.COM - Hari ini adalah hari di mana seluruh santri diwajibkan untuk kembali ke pesantren setelah liburan akhir semester ganjil. “Huufffttthhh,,,, tak kusangka, sebentar lagi aku akan keluar dari pesantren ini untuk melanjutkan pembelajaran ke jenjang selanjutnya”, pikirku.

Baru satu langkah kakiku memasuki gerbang bersama tas yang aku ransel yang kugantung di pundak. Teriakan dan jeritan dari sahabatku telah menggema seantero pesantren.

“KEEEYLAAAA…. Ya ampun Key, kamu lama banget sih nyampeknya”. Sahabatku yang satu ini memang agak sedikit lebay. Kami telah menjalin persahabatan ini sejak 3 tahun yang lalu.

Yah,, sudah biasa lah, para santri memang akan seperti itu setelah liburan panjang dan ketika kembali ke pesantren meneriaki nama salah satu temannya karena sudah tidak sabar untuk menceritakan kejadian-kejadian dan peristiwa yang terjadi selama liburan. Berbeda denganku yang sama sekali tak memiliki kisah yang menarik untuk dibagikan. Aku hanya tinggal berdua bersama Kak Rey dan beberapa asisten rumah tangga. Ayah sama Bunda telah lama tiada, tujuh tahun yang lalu. Tepat saat usiaku menginjak tahun ke sepuluh. Beban Kak Rey sedikit berkurang setelah mengetahui bahwa Ayah telah meninggalkan saham yang lumayan besar. Kini Kakak semata wayangku itu mengelola Jung Group seorang diri. Namun apa gunanya harta jika yang kurasa hanyalah rasa sepi dan hampa. Itulah sekelumit tentang latar belakangku. Hingga suatu hari aku memutuskan untuk masuk ke dunia pesantren, aku tahu ini tak mudah. Namun tekadku sudah bulat dulu hingga kini. Aku memilih pesantren yang hanya memuat santri putri.

“Assalamualaikum  Sherly,,,, “. Ujarku menghentikan aksinya yang berlebihan itu.

“Upss!!, afwan Key. Aku terlalu bersemangat liat kamu balik ke pondok. Hehee…”. Sherly kembali tersenyum sambal memegang tanganku yang kosong.

 “it’s ok, aku juga dah faham kog sama sikap kamu yang satu ini”.

“Hhmmm,,, gak kangen nih ceritanya,,, ?”

“Iya,, iya,,, aku juga kangen kog sama kamu”. Aku menowel pipinya.

“Ya udah, naik ke atas yuk!”.

“Ayo”. Baru satu langkah kakiku menaiki anak tangga. Sherly sudah kembali membuka mulutnya.

 “MasyaAllah Key, kamu tau gak ? kemaren Ayah sama Bunda ngajakin aku ke Water Park bareng sama keluarga besar Ayah. Seru banget Key,,”

Aku yang menyadari perubahan sikap Sherly yang tiba-tiba diam, menoleh ke arahnya. “Kenapa Key?”.

“Huufftthh.. Masa iya Key, aku gak boleh nyebur ke kolam sama Ayah. Padahal sepupu aku pada nyebur semua. Aku Cuma liatin dari pinggir kolam tau gak..?”. Sherly menekuk wajahnya.

“Kenapa gak boleh.. ?”.

“Bukannya gak boleh sih Key”. Aku menatapnya dengan kernyitan didahi. “Aduh, coba bayangin deh Key, masa aku renang sama pake rok, terus baju panjang sama jilbab gini? Yang ada aku malah diketawain orang Key,, “. Ucapnya sambal menunjukkan yang ia kenakan sekarang. Aku menahan tawaku sebisa mungkin.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait