Lomba Cerpen Santri 2018

Kalam-kalam Santri

| Selasa, 13/11/2018 18:03 WIB
Kalam-kalam Santri Dok Radarbangsa

Oleh: Nadia Nur Kamila

RADARBANGSA.COM - Di tengah gelapnya malam yang sunyi di temani dengan bulan dan bintang-bintang yang berkelap kelip begitu terang memancarkan sinarnya, sungguh malam yang sangat indah.

Malam itu hadirlah salah seorang santri salafi yang bernama zahra, ia sedamg bermunajat pada tuhan, ia curahkan semua impian,dan meluapkan semua nimat yang telah di berikan oleh tuhan  ia menangis pada tuhan yang maha penyayang yang sayangnya tak terbilang,ia berharap dikabulkan semua doa yang ia panjatkan dan yang dilantunkan dari hati dan bibir.

Adzan subuh pun tiba berkumndang,ia beranjak pergi dari sejadah ke kamar mandi bersama santi santri yang lainnya untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh,setelah selesai banyak yang menanyakan aku kenapa,tampa kusadari kantung mataku besar dan hidungku merah.

"Pantas saja semua orang menanyakan"bisik hatiku.seusai solat semua santri wati pergi mengaji ke kelasnya masing masing aku bagian kelas 4 bisa di bilang kelasan yang paling besar.suasana subuh yang dingin,saat mendengarkan siraman rohani dari ustadzah kebiasaan santri saat mengaji bawaanya slalu ngantuk. Salah satunya teman aku yang bernama sinta,dia ngantuk banget saking ngantuknya ia menahan kantuk itu,dia sampe gak sadarkan diri ia pun terlelap tidur,sebelahnya lagi alya dia setengah melek dan tampa di sadari nabila pun menyusul haha dasar kebiasaan.jika waktunya ngaji godaannya selalu ngantuk, "huh dasar setan demen banget sih menggelantung di bulu mata" ujarku dalam hati ustadzahpun kadang suka nyindir santrinnya yang suka tidur,melek dan lain lain. Yah malu banget kalo udah disindir,semua orang menyorot tapi anehnya semua santri jika di sindir ustadzah hatinya selalu menerima malah ada yang wajah tampa dosa ia malah senyum senyum, uh dasar.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Lomba Cerpen , PKB

Berita Terkait