Hadapi Tantangan Bonus Demografi, Kemnaker Beberkan Strategi Peningkatan SDM

| Sabtu, 21/09/2019 10:10 WIB
Hadapi Tantangan Bonus Demografi, Kemnaker Beberkan Strategi Peningkatan SDM Bambang Satrio Lelono (Dirjen Binalattas Kemnaker RI). (Foto: twitter @kemnakerRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bambang Satrio Lelono, mengatakan ada empat tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Hal itu untuk menyambut bonus demografi tahun 2020 mendatang.

Menurutnya, tantangan pertama adalah soal profil angkatan kerja dengan keterampilan kurang. Rendahnya keterampilan angkatan kerja tak lepas dari rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan data Kemnaker, 60 persen tenaga kerja nasional hanyalah lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Dengan kompetensi tenaga kerja yang hanya lulusan SD-SMP, maka konsekuensi tenaga kerja (akan) lebih banyak terserap di industri padat karya," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 September 2019.

Sebaliknya, bonus demografi bisa menjadi berkah jika angkatan kerja produktif yang mendominasi jumlah penduduk dapat terserap baik di pasar kerja. “Jika tidak, maka bonus demografi bisa menjadi bencana demografi bagi Indonesia,” ujarnya.

Tantangan kedua adalah bonus demografi harus dianggap sebagai hal positif bagi pembangunan SDM unggul. “Itu bisa dimulai dengan prioritas di sektor kesehatan dan dilanjutkan dengan memperkuat pembangunan di sektor vokasi," terangnya.

Selanjutnya, tantangan ketiga, paparnya, Indonesia membutuhkan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik. Terutama, ekosistem yang mengarah pada pasar kerja fleksibel dan mengikuti perkembangan dunia saat ini.

"Ekosistem ketenagakerjaan yang fleksibel akan memudahkan investor masuk guna terciptanya lapangan kerja yang masif bagi angkatan kerja kita," tuturnya.

Bambang menerangkan, dalam menghadapi revolusi industri 4.0, angkatan kerja Indonesia menghadapi tantangan harus adaptif dan berpikir cepat. Apalagi, sambungnya, perubahan teknologi informasi yang terjadi sekarang ini begitu masif.

Oleh karena itu, angkatan kerja Indonesia perlu membuat transformasi industri untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru di masa depan.

Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital perlu dilakukan untuk menghadapi keempat tantangan bonus demografi. Tujuannya, kata dia, untuk mendorong generasi milenial menjadi pemimpin dalam e-commerce, startup, dan pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

"Demografi Indonesia akan didominasi oleh milenials. Bila kita mampu memanfaatkan potensi ekonomi digital dengan sebaik-baiknya, maka Indonesia berpeluang menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia," tandasnya.

Tags : Kemnaker RI , Bonus Demografi , SDM , Tenaga Kerja

Berita Terkait