Indonesia Gandeng Malaysia Garap Produk UMKM Industri Halal

| Senin, 02/03/2020 15:46 WIB
Indonesia Gandeng Malaysia Garap Produk UMKM Industri Halal Sekretaris Kemenkop Dan UKM Rully di Acara Penghargaan Indonesia Best Of The Best Award 2020 di Denpasar, Bali (Foto: Kemenkop dan UKM)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Indonesia berencana menggandeng Malaysia untuk mengembangkan produk industri halal.

Sekretaris Kemenkop Dan UKM Rully Indrawan menilai industri makanan halal akan semakin kuat jika kedua negara muslim yakni Indonesia dan Malaysia sama-sama bergabung.

"Di makanan halal, Australia, Korea bahkan Jepang yang bukan muslim. Bagaimana dengan Indonesia dan Malaysia? Saya pikir jika kedua negara muslim ini bergabung makin menguatkan pasar halal kita," katanya saat menghadiri acara Penghargaan Indonesia Best Of The Best Award 2020 di Denpasar, Bali, Jumat 28 Februari 2020.

Rully menyampaikan, produk industri halal akan mudah dikembangkan karena kedua negara ini memiliki kesamaan dari banyak aspek mulai dari kultur, adat istiadat dan agama. Pasalnya kata Rully, potensi industri halal justru didominasi oleh negara yang bukan berbasis muslim.

Lebih lanjut, kerjasama ini juga untuk meningkatkan Hubungan Dagang Indonesia-Malaysia. Menurutnya, di tahun 2019, Hubungan perdagangan antara Indonesia-Malaysia cukup tinggi dan mengalami surplus hingga 263 ribu dolar Amerika Serikat (Rp 3,7 miliar) di 2019. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya di 2018.

Sementara itu, Deputy Director (Service Industry Section), Economic Planning Unit, Prime Minister`s Department Malaysia Dato` Mohammad Radhi Bin Abdul Razak menuturkan, hubungan dagang yang sudah lama terjalin harus diteruskan dikuatkan, bahkan di sektor UMKM.

"Indonesia merupakan negara sahabat yang paling akrab dengan Malaysia. Terutama perdagangan, komoditi, pendidikan, pertahanan maupun maupun bisnis ukiran kayu yang sudah ada selama ini," sebutnya.

Tercatat hubungan dagang Malaysia dengan Indonesia menurut Dato` Radhi terbesar terjadi di 2018 mencapai 72 miliar ringgit Malaysia (Rp245,05 triliun) atau naik 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Ke depan, kata Dato` Radhi, akan ada tambahan ekspor pelaku UMKM di Indonesia dan Malaysia terutama di industri halal.

"Kami akan garap market produk di Indonesia yang tidak ada di Malaysia seperti misalnya masakan Indonesia yang punya kelebihan untuk dipasarkan di Malaysia. Sebaliknya produk kosmetik Malaysia cukup kuat di kosmetik halal untuk masuk ke Indonesia," terangnya.

 

 

 

Tags : Industri Halal , Indonesia , Malaysia , UMKM

Berita Terkait