Pemerintah Gelar Pengendalian Penyakit Gugur Daun

| Senin, 18/05/2020 06:44 WIB
Pemerintah Gelar Pengendalian Penyakit Gugur Daun Penyakit Gugur Daun Karet (Doc: Line Today)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Di tengah meluasnya Pandemi Covid-19, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan menggelar pengendalian penyakit gugur daun karet (GDK) di Provinsi Jambi, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. 

Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono menyampaikan kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi kehilangan produksi akibat Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menyerang karet.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu dan mendorong petani dalam melakukan pengendalian OPT secara mandiri pada pusat-pusat serangan, agar OPT terkendali dan tidak meluas pada areal tanaman lainnya,” papar Kasdi dalam keterangan tertulisnya, Selasa 12 Mei 2020.

Menurut Kasdi, upaya pengendalian ini perlu dilakukan meski saat ini terjadi pandemi covid 19, agar produktivitas karet terjaga dan petani tetap berpenghasilan. Tentu saja dengan memperhatikan protokol Kesehatan, sesuai anjuran pemerintah. 

“Diharapkan petani tetap semangat melakukan perawatan tanaman karetnya, khususnya pengendalian OPT sehingga kehilangan hasil dapat dicegah dan produksi karet petani tidak menurun,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirjen Perkebunan telah mengalokasikan anggaran pada tahun 2020 melalui Tugas Pembantuan (TP). Untuk Provinsi Jambi, kegiatan pengendalian dilakukan di lahan perkebunan karet di Kabupaten Tebo, seluas 100 ha. Di Bangka Belitung pengendalian dilaksanakan di kebun karet seluas 50 ha yang berlokasi di Kabupaten Bangka. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan kegiatan akan dilaksanakan di Kota Prabumulih seluas 50 ha.

“Untuk Jambi dan Babel kegiatannya sudah dimulai sejak 11 Mei lalu, sedangkan untuk Sumsel kegiatannya akan dilaksanakan di Bulan Juni,” tambahnya.

Dirjen menyampaikan pengendalian penyakit GDK ini dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara mekanis dengan menebang, membongkar dan memusnahkan tanaman yang mati. Kedua, cara sanitasi kebun dengan mengumpulkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman yang dapat menjadi sumber serangan. Ketiga, secara kimiawi dengan penggunaan fungisida.

Jika penyakit GDK ini tidak ditangani dengan baik, maka berpotensi menurunkan produktivitas karet yang berimbas pada penurunan produksi nasional dan penurunan pendapatan petani. Padahal tidak dipungkiri karet memiliki peranan penting dalam industri dan prospek menguntungkan baik dari serapan dalam negri maupun ekspor. Selain itu, keberadaannya bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, menjaga kondisi alam dan rehabilitas lingkungan.

 

Tags : Karet , Penyakit Gugur Daun

Berita Terkait