Ekonomi Sirkular Dapat Dongkrak PDB Indonesia Hingga Rp600 Triliun

| Selasa, 26/01/2021 15:31 WIB
Ekonomi Sirkular Dapat Dongkrak PDB Indonesia Hingga Rp600 Triliun Daur ulang sebagai salah satu proses ekonomi sirkular (Doc: Greeners)

RADARBANGSA.COM – Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia tengah menggaungkan konsep ekonomi sirkular. Konsep ini diyakini dapat menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan sekaligus menambah Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengkonfirmasi hal ini dengan mengatakan penerapan ekonomi sirkular pada lima sektor industri memang berpotensi menghasilkan tambahan (PDB) pada kisaran Rp 593 triliun hingga Rp 642 triliun.

Adapun kelima sektor ini adalah sektor industri makanan dan minuman, tekstil, perdagangan grosir dan eceran (fokus pada kemasan plastik), konstruksi, serta elektronik.

Disisi lain, implementasi konsep ekonomi sirkular di kelima sektor juga dapat menciptakan sekitar 4,4 juta lapangan kerja baru hingga tahun 2030. 

“Selain dampak ekonomi, ekonomi sirkular juga memberi dampak signifikan pada lingkungan. Salah satunya, terdapat potensi untuk mengurangi emisi GRK yang bisa membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi,” tutur Suharso dalam webiner Ekonomi Sirkular untuk Mendukung Ekonomi Hijau dan Pembangunan Rendah Karbon, Senin 25 Januari 2021.

Suharso lantas menegaskan jika model ini sebelumnya telah berhasil diterapkan pada beberapa negara seperti Denmark. Pemerintah Denmark lanjutnya, juga menyarankan jika Indonesia dapat mengadopsi proses yang sama seiring dengan upaya pembangunan berkelanjutan.

“Model ekonomi sirkuler memungkinkan kita mengurangi konsumsi bahan, sampah, dan emisi dan pada saat yang sama mempertahankan pertumbuhan dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, model ini mampu menjawab tantangan perubahan iklim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Suharso.

Tags : ekonomi sirkular , suharso monoarfa

Berita Terkait