INDEF: Insentif PPnBM Lebih Cocok Diterapkan ke Kendaraan Non Fosil
RADARBANGSA.COM - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti mengatakan jika Insentif PPnBM seharusnya lebih ditujukan untuk kendaraan listrik. Esther menilai Insentif PPnBM yang ramai digaungkan kurang memikirkan dampak sosial dan lingkungan.
“Jadi jangan hanya pengen mendorong penjualan mobil akhirnya terjadi kemacetan, jangan hanya memberikan tetapi ternyata lingkungan lebih banyak polusi. Setiap kebijakan harusnya mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan,” kata Esther dalam webiner INDEF, Rabu 23 Februari 2021.
Program produksi kendaraan berbasis motor listrik sebetulnya telah lama dijalankan oleh pemerintah, namun sayangnya hingga sampai saat ini, progresnya belum terlihat.
Esther membandingkan jika di negara lain terdapat dorongan dari pemerintah kepada masyarakat untuk berganti dari kendaraan berbahan fosil ke energi baru. Beberapa negara ini seperti Jepang, Norwegia, Belanda.
“Ini sudah lumrah disana dan pemerintahnya ada semacam dorongan agar masyarakatnya berganti. Ada shifting consumen behavior dari yang tadinya berbahan bakar fosil ke renewable energy,” sambung Esther.
Di Belanda, salah satu insentif yang diberlakukan adalah pemberian tax insentif kepada perusahaan yang memproduksi kendaraan berbahan energi baru. Di Norwegia, pemerintah memberikan tarif minimum kepada kendaraan tanpa emisi.
Sementara sisanya, pemerintah biasanya memberi insentif kepada masyarakat yang memiliki kendaraan berbahan bakar fosil dan ingin menukarnya dengan kendaraan renewable energy.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik