Kemenkeu Pastikan Posisi Utang Masih Terkendali di 2022
RADARBANGSA.COM - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan akan berupaya menjaga utang dalam batas yang aman pada tahun depan. Langkah ini dilakukan agar target defisit APBN di bawah tiga persen pada 2023 bisa tercapai.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menjelaskan utang terus mengalami peningkatan signifikan sejak 2020. Peningkatan itu terjadi lantara negara harus memulihkan ekonomi akibat pandemi.
"Ke depan, kami harus terus mengendalikan utang secara fleksibel dan penuh kehati-hatian," katanya dalam rapat dengar pendapat komisi XI, Kamis 17 Juni 2021.
Febrio melanjutkan, bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan rasio utang melonjak dari 30,2 persen terhadap PDB pada 2019 menjadi 39,4 persen PDB pada 2020. Pada tahun ini rasio utang diprediksi 41,1 persen PDB.
“Kita harus mengendalikan utang secara fleksibel dan penuh kehati-hatian. Kita jaga rasio utang dalam batas aman, yakni 43,76 persen hingga 44,28 persen terhadap PDB,” ucapnya.
Sebagai informasi total utang pemerintah sebesar Rp 6.418,15 triliun per akhir Mei 2021. Adapun posisi tersebut naik 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5.258,57 triliun.
Meski demikian, total utang tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi April 2021 sebesar Rp 6.527,29 triliun.
Jika dirinci, utang pemerintah itu terdiri dari surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5.580,02 triliun atau 86,94 persen dari total utang.
“Pinjaman sebesar Rp 838,13 triliun atau 13,06 persen dari keseluruhan utang pemerintah sampai dengan akhir Mei lalu,” ucapnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik