Utang Luar Negeri Turun 0,1 Persen di Triwulan II 2021

| Senin, 16/08/2021 11:19 WIB
Utang Luar Negeri Turun 0,1 Persen di Triwulan II 2021 Dolar (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Bank Indonesia (BI) menyatakan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2021 turun tipis. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan II 2021 sebesar USD415,1 miliar atau turun 0,1 persen (qtq) dibandingkan dengan posisi ULN triwulan I 2021 sebesar USD415,3 miliar. 

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan bahwa secara tahunan pertumbuhan ULN triwulan II 2021 juga melambat 7,2 persen (yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh perlambatan pertumbuhan ULN Pemerintah dan kontraksi ULN swasta.

Dijelaskan Erwin, ULN pemerintah tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada periode itu ULN pemerintah mencapai USD205,0 miliar atau tumbuh 4,3 persen (yoy). Hal ini lebih rendah dari pertumbuhan pada triwulan I 2021 sebesar 12,6 persen (yoy). 

"Hal ini disebabkan oleh penurunan posisi pinjaman luar negeri (loan) seiring dengan pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo selama triwulan II 2021. Pelunasan pinjaman luar negeri tersebut menjadi bagian penting dalam menjaga kredibilitas lemerintah dalam mengelola ULN," kata Erwin dalam keterangannya, Senin 16 Agustus 2021.

Sementara itu, aliran modal masuk neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik oleh investor nonresiden meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terjadi seiring kepercayaan investor yang semakin baik sehingga turut mendukung likuiditas di pasar SBN domestik. Ditegaskan bahwa ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas.

"Posisi ULN pemerintah triwulan II 2021 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," lanjut Erwin.

Sedangkan ULN swasta juga turun dibandingkan triwulan sebelumnya. ULN swasta mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen (yoy) pada triwulan II 2021, setelah pada triwulan I 2021 tumbuh positif sebesar 2,6 persen (yoy).

Hal ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan ULN lembaga keuangan sebesar 6,8 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 6,7 persen (yoy). 

Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan melambat sebesar 1,3 persen  (yoy) dari 5,4 persen (yoy) pada triwulan I 2021. Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada triwulan II 2021 tercatat sebesar USD207,2 miliar atau menurun 0,8 (qtq).

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,3 persen dari total ULN swasta. 

"ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,7 persen terhadap total ULN swasta," ucap Erwin.

Menurut Erwin Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada triwulan II 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,5 persen. 

Jumlah ini menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 39 persen. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,4 persen dari total ULN. 

Tags : Bank Indonesia , Utang Luar Negeri

Berita Terkait