Lonjakan Harga Jagung Bebani Peternak

| Kamis, 30/09/2021 15:46 WIB
Lonjakan Harga Jagung Bebani Peternak ilustrasi Ternak Ayam (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga jagung yang terus meningkat semakin membebani peternak ayam telur. Harga jagung per bulan September dilaporkan berada dikisaran Rp6.000 per kg, angka itu jauh melewati harga batas yang ditetapkan pemerintah di angka Rp4.500 per kg.

Dirjen Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Ditbapokting) Isy Karim mengatakan sebenarnya harga jagung di luar negeri juga mengalami kenaikan, namun pada pertengahan April harga jagung di tingkat global mulai turun. Sedangkan di Indonesia harga jagung justru makin melambung.

“Terus mengalami kenaikan, sampai pada Bulan Agustus sudah menyentuh Rp5.800 per kg hingga Rp6.000 per kg. Tentu ini sangat memberatkan peternak,” kata Isy dalam webiner PATAKA, Kamis 10 September 2021.

Disisi lain, peternak juga tertekan lantaran harga telur ayam yang terus turun begitupula dengan harga ayam yang juga anjlok.

“Ini adalah pukulan telak bagi peternak mandiri. Padahal jagung pakan ini berkontribusi lebih dari 60 persen pada pakan ternak. Jadi ini sangat-sangat membebani peternak,” jelasnya.

Isy menjelaskan jika pihaknya tengah melakukan stabilisasi harga jagung dengan berdikusi bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Skema yang diambil salah satunya dengan menunjuk Bulog untuk menyerap jagung petani.  

“Mulai Bulan Mei ini kami di Kementerian Perdagangan sebenarnya sudah mulai mencoba untuk mengusulkan kepada Menko Perekonomian, sesuai dengan perpres 48 yang dalam hal ini bulog adalah untuk menstabilkan Padi Jagung Kedelai (PaJaLe) harus ada mekanisme untuk ditetapkan melalui rakortas,” katanya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan tingginya harga jagung karena ada ketimpangan antara peternak rakyat yang tidak mampu membeli jagung kepada petani dalam jumlah besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan pakan ternak besar.

"Inginnya petani kan cash and carry, peternak inginnya tunda dulu dan sebagainya. Itu jadi kendala untuk akses jagung oleh peternak kecil," kata Suwandi.

Penyebab lain harga jagung tinggi adalah masa panen yang tidak merata di seluruh daerah Indonesia. Beberapa daerah mengalami panen secara musiman, tapi ada juga yang sedang tidak.

Tags : Harga Jagung , Jagung Pakan

Berita Terkait