Imbal Hasil Obligasi Indonesia Meningkat Sejak 2020
RADARBANGSA.COM - Prospek pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS memicu aksi jual obligasi jangka panjang Indonesia.
Selisih antara imbal hasil surat utang negara 5 dan 10 tahun melebar ke level tertinggi 14 bulan pada pekan ini. Arus keluar dari pasar surat utang negara menyentuh USD4 miliar pada kuartal ini, yang terbesar sejak tiga bulan pertama tahun 2020.
“Memburuknya sentimen risiko global sejak minggu terakhir November telah mendorong penurunan tajam kurva imbal hasil surat utang Indonesia, dipimpin oleh pelemahan rupiah dan disertai dengan arus keluar portofolio,” ujar ahli strategi suku bunga Asia senior di Australia & New Zealand Banking. Jennifer Kusuma, dikutip Kamis 9 Desember 2021.
Sebagai informasi, Imbal hasil obligasi 10-tahun Indonesia naik menjadi 6,3% pada pekan ini dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus. Kenaikan tersebut membuat spread dengan obligasi 5 tahun, yang dikaitkan dengan kebijakan moneter longgar Bank Indonesia, menjadi 136 basis poin.
Namun, meskipun terjadi aksi jual, valuasi obligasi rupiah bertenor panjang masih dinilai belum menarik. Selisih antara obligasi Indonesia bertenor 10 tahun dan US Treasuriy bertenor serupa mendekati 480 basis poin, atau 0,4 standar deviasi di bawah rata-rata lima tahun.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Cegah Food Waste, Pemkot Tangerang Gelar `Selamatkan Pangan`
-
BNPB Sebut 267 Rumah Rusak Terdampak Gempa di Garut
-
Realisasi Investasi Baru Capai 24,3% dari Target 1.650 Triliun
-
Shin Tae-yong Optimis Antar Timnas Indonesia U-23 ke Olimpiade
-
Larangan Toko Kelontong Beroperasi 24 Jam, Nasim Khan: Diskriminasi terhadap Pelaku Usaha Kecil