Masih Merugi, Saham Garuda Indonesia Turun 56% Sejak Awal Tahun

| Senin, 13/11/2023 12:40 WIB
 Masih Merugi, Saham Garuda Indonesia Turun 56% Sejak Awal Tahun Maskapai Garuda Indonesia

RADARBANGSA.COM - Kinerja keuangan maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Garuda Indonesia (GIAA) yang masih merugi hingga kuartal III, membuat harga saham Perseroan masih berada dalam tekanan sepanjang tahun berjalan. 

Mengutip data RTI sejak akhir tahun lalu sampai Senin 13 November 2023, pergerakan harga saham GIAA melemah dari 204 menjadi 88, turun 116 poin atau 56,4% secara year to date (YtD)

Analis Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto mengatakan efek kinerja yang tidak membaik membuat harga saham Perseroan selalu dalam tekanan melemah sepanjang tahun berjalan. 

"Tapi kalau lihat dari tren sebenarnya ada harapan, karena di tahun ini pergerakan GIAA berada dalam tren menguat," kata William seperti dikutip Ipotnews, Senin 13 November 2023.

Estimasi target penguatan pada harga saham GIAA adalah di level 100. "Sentimen yang ditunggu adalah merger Pelita Air dan Citilink," ujar William. 

Sebagaimana diketahui, GIAA mencatat rugi bersih sebesar USD72,07 juta atau setara Rp1,15 triliun (kurs Rp 15.493). Kerugian tersebut berbalik dari laba bersih senilai USD3,7 miliar.

Akan tetapi bila dibandingkan dengan kuartal I, jumlah kerugian tersebut berkurang, di mana GIAA merugi USD110,03 juta.

Tags : Garuda Indonesia , Rugi Garuda

Berita Terkait