Digempur Boikot, Starbuck Sebut Pihaknya Tak Danai Israel

| Jum'at, 23/02/2024 17:45 WIB
Digempur Boikot, Starbuck Sebut Pihaknya Tak Danai Israel Logo Kedai Kopi Starbucks (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kantor Pusat Starbucks merilis pernyataan resmi terkait sikap perusahaan dan CEO perusahaan, Howard Schultz mengenai konflik di Gaza, Palestina.

Starbucks, maupun Schultz menegaskan, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel maupun Angkatan Darat Israel dengan cara apa pun.

Pernyataan ini dirilis Starbuck di tengah gelombang boikot yang melanda gerai kopi asal Amerika Serikat tersebut. Aksi boikot marak dilakukan sejak Oktober tahun lalu untuk melawan perusahaan-perusahaan yang dinilai mendukung genosida Israel.

"Rumor bahwa Starbucks atau Howard memberikan dukungan keuangan kepada Pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel adalah tidak tepat. Starbucks adalah perusahaan publik dan oleh karenanya diwajibkan untuk menyampaikan setiap pemberian perusahaan setiap tahun melalui proxy statement," ungkap pernyataan resmi Starbucks, Jumat 23 februari 2024.

Starbucks juga membantah pernah mengirimkan keuntungan perusahaan kepada Pemerintah Israel maupun tentara Israel. Mengenai konflik di Gaza, Starbucks menyebut posisinya tidak berubah yakni tetap menjunjung tinggi kemanusiaan. 

Starbucks menggandeng bisnis lokal Alshaya Group dan mengoperasikan hampir 2.000 gerai Starbucks di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Di wilayah tersebut, saat ini Starbucks hanya memiliki gerai di Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Lebanon, Maroko, Oman, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.

"Pernyataan yang tidak benar tersebar melalui media sosial, kami tidak memiliki agenda politik. Kami tidak menggunakan keuntungan kami untuk mendanai operasi pemerintah atau militer di mana pun, dan tidak pernah melakukannya," ungkap Starbucks.

Tags : Starbuck , Palestina , Gaza

Berita Terkait