Keistimewaan Saat Sakit Bagi Orang Mukmin

| Senin, 01/03/2021 16:10 WIB
Keistimewaan Saat Sakit Bagi Orang Mukmin orang sakit (Foto: halodoccom)

RADARBANGSA.COM - Setiap manusia pasti pernah diberikan waktu sakit diantara kenikmatan sehat yang diberikan Allah subhanahu wa ta’ala. Bahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam orang paling taat pun pernah merasakan sakit. Sakit tidak memandang perbuatan dan perilaku baik buruk setiap orang. Semua orang pasti akan menyandang sehat dan sakit. Namun, sakit bagi orang yang beriman memiliki keistimewaan dibandingkan dengan orang yang tidak beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, dalam hadis riwayat Abu Umamah al-Bahiliy:

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى مَلَكِهِ أَنِ اكْتُبْ لِعَبْدِي أَجْرَ مَا كَانَ يَعْمَلُ فِي الصِّحَّةِ وَالرَّخَاءِ إِذْ شَغَلْتُهُ، فَيَكْتُبُ لَهُ

Artinya: “Jika ada hamba beriman yang sakit, Allah memberikan wahyu kepada malaikat-Nya ‘tulislah untuk hambaku pahala sebagaimana pahala atas amal yang ia kerjakan saat sehat sejahtera ketika aku membuat dia sibuk.’ Lalu malaikat kemudian mencatatnya.” (At-Targhib fi Fadlailil A’mal: 397).

Diceritakan dalam hadis lain, pernah ada orang mukmin sakit, sebelum dia menderita atas sakit tersebut, Allah SWT menyuruh empat malaikat terlebih dahulu untuk mendatangi hamba tersebut.

Malaikat pertama ditugaskan untuk menyedot kekuatan tubuh seseorang hingga dia berubah menjadi lemah, malaikat kedua ditugaskan untuk menyedot perasaan lezat dari mulut seseorang hingga dia tidak bisa merasakan makanan. Malaikat ketiga ditugaskan untuk mengambil cahaya dari wajah seseorang tersebut, hingga wajahnya menjadi pucat. Dan malaikat keempat diutus untuk mengambil dosa-dosa orang yang sakit sehingga dia tidak lagi memiliki dosa.

Lalu, ketika Allah SWT menghendaki untuk mencabut penyakit ditubuh seseorang tersebut agar kembali sehat, Allah SWT memerintahkan malaikat untuk mengembalikan tiga hal yang sebelumnya diambil dari seseorang tersebut, namun malaikat yang mengambil dosa tidak diutus kembali.

Malaikat pengambil dosa kemudian melapor kepada Allah SWT dan bersujud. “Ya Allah, Engkau telah mengutus empat malaikat. Engkau suruh mereka untuk mengembalikan atas apa yang sebelumnya mereka ambil. Namun mengapa Engkau tidak menyuruh hamba-Mu ini untuk turut serta mengembalikan?”

Allah subhanahu wa taala kemudian menjawab, “Atas kemurahan dan kemuliaan-Ku, Aku tidak mau mengembalikan dosa kepada ia setelah Aku membikin ia kepayahan.”

“Terus apa yang harus kami lakukan, Ya Allah?” tanya malaikat.

Allah SWT lalu memerintahkan “Pergilah kamu dan buanglah dosa-dosa dia ke lautan.” 

Malaikat pun menjalankan perintah Allah. Dan kesalahan-kesalahan itu berubah wujud menjadi aligator.

Jika seseorang tersebut meninggal dunia dalam masa sakitnya, maka dia akan keluar dari dunia tanpa memilik dosa sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam:

حمى يوم كفارة سنة

Artinya: “Sakit sehari sama dengan melebur dosa setahun.” (HR Al Qadla’i, dalam Ihya’ Ulumuddin, juz 4, halaman 288). 

Tags : Muslim , Sakit ,

Berita Terkait