Seleksi POP Kemendikbud Tuai Kontroversi, Gus AMI Layangkan Protes

| Kamis, 23/07/2020 08:48 WIB
Seleksi POP Kemendikbud Tuai Kontroversi, Gus AMI Layangkan Protes Panglima Santri yang juga Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar (foto: radarbangsa/ Bang AL)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Hasil seleksi Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memicu kontroversi publik. Selain masuknya dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan-perusahaan besar, banyak entitas baru di dunia pendidikan lolos seleksi program.

Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU dan Majelis Pendidikan Dasar-Menengah PP Muhammadiyah pun menyatakan mundur dari kepesertaan POP sebagai bentuk protes.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mendesak Mendikbud Nadiem Makarim mempertimbangkan ulang keputusan tersebut mengingat peran NU dan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan sangat besar dan nyata.

Wakil Ketua DPR RI itu menilai Mendikbud belum sepenuhnya memahami torehan sejarah pengabdian NU dan Muhammadiyah bagi pendidikan di Indonesia.

“Saya juga minta Mendikbud untuk belajar sejarah pengabdian NU dan Muhammadiyah kepada pendidikan. Saya protes!,” tulis Gus AMI di laman Twitter pribadinya, Kamis, 23 Juli 2020.

Sebelumnya, Lembaga Pendidikan Ma`arif PBNU mengundurkan diri dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud. LP Ma`arif NU menjadi organisasi kedua yang mengundurkan diri setelah Muhammadiyah.

Ketua LP Ma`arif PBNU, Arifin Junaedi menilai hasil seleksi calon organisasi penggerak tidak mencerminkan konsep dan kriteria organisasi penggerak yang jelas.

"Sehubungan dengan ditetapkannya beberapa calon organisasi penggerak yang lolos evaluasi proposal POP dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak sebagaimana yang termuat dalam surat Dirjen GTK Kemendikbud RI tanggal 17 Juli tahun 2020 Nomor 2314/B.B2/GT/2020, dengan ini kami sampaikan bahwa LP Ma`arif NU PBNU mundur dari program tersebut," kata Arifin dalam keterangannya pada Rabu, 22 Juli 2020.

Tags : Gus AMI , PKB , Kemendikbud

Berita Terkait