Terbukti Menimbun Obat Covid-19, PT ASA Juga Bohongi BPOM Mengenai Ketersediaan Obat

RADARBANGSA.COM - Gudang PT ASA digerebek polisi karena diduga menimbun obat terapi untuk penderita virus Corona. Distributor tersebut bahkan dikabarkan telah membohongi Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM) saat ditanya soal ketersediaan stok obat Azithromycin.

Kaporles Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan ada upaya dari Perusahaan Besar Farmasi (PBF) PT ASA untuk mengelabui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut Ady, tim dari BPOM pernah menanyakan ketersediaan obat Azithromycin kepada PT ASA. Namun, pihak perusahaan menyebut stok obat yang diminta belum tersedia.

"Adanya surat dari BPOM tanggal 7 Juli yang untuk melaksanakan Zoom Meeting untuk menanyakan apakah ada stok jenis obat Azithromycin 500 mg ini. Tapi disampaikan oleh yang bersangkutan bahwa stok itu belum ada," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan di lokasi penggerebekan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 12 Juli 2021.

Dikabarkan persediaan obat terapi Covid-19, Azithromycin telah tiba di gudang PT ASA sebelum 5 Juli 2021. Seharusnya pendistribusian segera dilakukan, PT ASA diindikasi telah melakukan penimbunan obat yang kemudian digrebek polisi.

Saat ini, polisi telah memeriksa Direktur PT ASA berinisial YP (58), apoteker berinisial MA, dan kepala gudang berinisial E. "Kita sudah periksa direktur, apoteker PT tersebut, dan kepala gudang," ujar Ady. Seperti diketahui, gudang milik PT ASA telah ditutup polisi sejak 9 Juli 2021.

Beberapa jenis obat yang ditimbun di gudang tersebut adalah Azithromycin 500 miligram. Sebanyak 730 boks Azithromycin ditemukan di sana. Paracetamol, Dexamethasone, Caviplex, serta sejumlah obat flu dan batuk yang ditimbun di gudang.

"Terdapat keputusan menteri kesehatan, ada 11 jenis obat yang sangat dibutuhkan menjadi barang penting untuk kebutuhan pengobatan pasien Covid-19. Azithromycin ini ada di poin ke-10," kata Ady dalam jumpa pers, Senin, 12 Juli 2021.