Presiden Jokowi Paparkan Tiga Strategi Besar Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global

| Senin, 14/11/2022 20:10 WIB
Presiden Jokowi Paparkan Tiga Strategi Besar Indonesia Hadapi Tantangan Ekonomi Global Presiden Joko Widodo (foto: setkabgoid)

RADARBANGSA.COM - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kunci pada penutupan pertemuan B20 atau B20 Summit yang dihadiri secara langsung pada Senin, 14 November 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memaparkan tiga strategi besar yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terjadi saat ini, mulai dari pandemi, perang, hingga krisis pangan, energi, dan ekonomi.

"Perlu strategi besar, yang sudah sering saya sampaikan, itu secara konsisten terus kita jalankan," ujar Presiden Jokowi dilansir dari laman resmi Setkab RI.

Strategi pertama, hilirisasi industri. Presiden menyampaikan, pemerintah Indonesia mulai menghentikan ekspor bahan mentah sehingga mendatangkan nilai tambah, meningkatkan pendapatan negara, hingga menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Presiden mencontohkan, Indonesia mendorong penghentian ekspor biji nikel sekaligus mendorong penciptaan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). "Saya hanya menawarkan kepada Prime Minister Anthony Albanese, di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah jadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese, untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia," tukasnya.

Strategi kedua, pengembangan ekonomi hijau atau green energy. Presiden memaparkan, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar hingga mencapai 434 ribu megawatt, baik dari hydropower, geotermal, tenaga surya, angin, hingga tidal wave.

Oleh karena itu, Kepala Negara mengundang para investor untuk berinvestasi dan menjalin kerja sama dalam membangun ekonomi hijau di Indonesia.

"Kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara, 30 ribu hektar lahan untuk green industrial park, yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia. Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau, sebesar 13 ribu megawatt yaitu hydropower," terangnya.

Strategi ketiga adalah melakukan digitalisasi. Presiden menekankan pentingnya para pengusaha besar untuk membantu para pelaku usaha kecil dan mikro agar dapat masuk ke platform digital. Indonesia menargetkan pada tahun 2024 sebanyak 30 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) onboarding ke platform digital.

"Kita sudah tiga tahun ini memasukkan usaha kecil, usaha mikro, untuk masuk ke digital platform. Dan, sudah sampai saat ini, sudah ada 19 juta usaha kecil, usaha mikro, yang sudah masuk ke platform-platform digital, dari 64 juta UMKM yang kita miliki," tutur Presiden Jokowi.

Secara khusus, Presiden Jokowi juga meminta India yang akan memegang presidensi B20 selanjutnya untuk meneruskan upaya untuk terus menggandeng usaha mikro dan kecil. "Saya mengucapkan selamat bekerja bagi Presidensi B20 India di tahun depan. Saya optimis B20 akan semakin solid dan terus berkembang," tandasnya.

Tags : Jokowi , B20 , Ekonomi , Indonesia , Australia , India

Berita Terkait