Peneliti: Interaksi Sosial yang Tinggi Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19

| Rabu, 16/06/2021 15:42 WIB
Peneliti: Interaksi Sosial yang Tinggi Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 ilustrasi (Credit: Radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) mengeluarkan hasil penelitian Whole Genome Sequencing (WGS) rujukan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes). Penelitian ini dilakukan menyusul terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah setelah libur Idul Fitri. 

“UGM ditunjuk karena lokasinya dekat dengan Kudus dan UGM juga memiliki kapasitas untuk melakukan uji WGS. Dari 70 spesimen yang diuji, 37 sampel dikirim ke UGM sementara sisanya dikirim ke Salatiga. Dari total 37 sampel, 34 sampel telah keluar hasilnya dan yang tidak keluar hasilnya ada 3,” terang Ketua Tim Peneliti,  dr. Gunadi PhD, Sp.BA, dilansir kemkesgoid, Rabu 17 Juni 2021.

Dalam penelitian tersebut ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82% merupakan varian Delta (B.1.617) dari COVID-19. “Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia. Dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus. Hal tersebut juga memperkuat hipotesis para peneliti bahwa peningkatan kasus di Kudus tersebut adalah karena adanya varian Delta,” tegas, dr. Gunadi.

dr. Gunadi juga menambahkan hipotesanya dengan penelitian terbaru dari The Lancet, yaitu varian Delta berhubungan dengan usia pasien. “Semakin tua pasien COVID-19 maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut,” terangnya. 

 

Menurut dr. Gunadi, faktor utama yang menyebabkan terjadinya lonjakan kasus karena adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan saat libur Idul Fitri. Hal ini diperburuk dengan adanya varian virus baru yang lebih cepat penyebarannya.

“Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi. Hipotesisnya adalah varian Delta sudah bertransmisi secara lokal di daerah Kudus karena masif. Bukan tidak mungkin transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya kita belum mendeteksi saja,” ungkap dr. Gunadi.

Tags : Virus Corona , Covid19 , Gugus Tugas

Berita Terkait