Tanggulangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Bioplastik Berbasis Biota Laut

| Jum'at, 11/12/2020 17:01 WIB
Tanggulangi Sampah Plastik, KKP Kembangkan Bioplastik Berbasis Biota Laut Tumpukan sampah plastik. (Foto: nusabalicom)

RADARBANGSA.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana mengembangkan bioplastik guna mengatasi permasalahan limbah plastik di perairan Indonesia.

Kepala Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja menyampaikan jika bahan pembuatan bioplastik ini nantinyaberasal dari biota laut.

“Chitosan yang berasal dari krustasea dan cangkang kepiting serta agar-agar dan karagenan yang dihasilkan dari makroalga laut merupakan sumber potensial bioplastik. Namun ini masih sangat jarang dibahas,” kata Sjarief dalam sebuah konferensi daring belum lama ini.

Untuk itu ia berharap dukungan dari pemerintah, industri, dan ilmuwan guna mendorong penelitian dan pengembangan bioplastik berbasis biota laut.

Sebagaimana diketahui, di era yang serba canggih ini sulit membayangkan hidup tanpa plastik. Selama setengah abad plastik telah menjadi bahan yang paling umum digunakan untuk gelas, botol, dan wadah makanan. Namun penggunaan plastik ternyata juga menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan yang besar.

Solusi mengenai pembuatan bioplastik sebenarnya sudah lama diecetuskan. Namun nyatanya tidak semua bioplastik dapat terurai secara hayati dan tidak semua plastik yang dapat terurai adalah bioplastik.

Bioplastik yang dihasilkan secara kimiawi identik dengan plastik konvensional, sehingga tidak mudah terurai. Selain itu, penggunaan bahan terbarukan seperti jagung dan tepung kentang akan memicu persaingan antara pemanfaatannya untuk pangan dan untuk plastik.

Dari perkembang tersebut, munculah ide untuk mengembangkan bioplastik dari biota laut.

“Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi 70% sampah laut pada tahun 2025, sebagaimana tertuang dalam Rencana Aksi Sampah Laut. Rencana aksi tersebut diharapkan dapat menyelesaikan masalah sampah plastik di laut, dengan lima langkah yang berfokus pada peningkatan pengelolaan sampah, mengurangi atau mengganti penggunaan plastik untuk mencegah konsumsi 1 juta ton per tahun, mendesain ulang produk dan kemasan plastik untuk digunakan kembali dan didaur ulang, menggandakan tingkat pengumpulan sampah plastik, serta memperluas fasilitas pembuangan sampah,” kata Sjarief.

Jika rencana tersebut dilaksanakan dengan baik, maka Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) memproyeksikan hal itu dapat mengurangi jumlah plastik yang masuk ke laut hingga 70 persen pada tahun 2025, dan dapat mendekati nol pada tahun 2040.

 

Tags : limbah plastik , bioplastik berbasis biota laut

Video Terkait