Keakraban Jokowi dan Cak Imin, Pengamat: Bisa Dimaknai Macam-Macam
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli mengatakan bahwa keakraban yang terjadi antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin bisa dimaknai bermacam-macam saat acara peresmian kereta bandara, Selasa, 2 Januari 2018.
"Ini bisa dimaknai macam-macam. Bisa dimaknai juga karena memang untuk maju Pilpres, yang mana Pak Jokowi belum ada pendampingnya. Karena gak mungkin sama Pak Jusuf Kalla lagi karena dari segi usia sudah tidak memungkinkan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Radarbangsa, Rabu (3/1).
Ia mengatakan, dalam setiap agenda Jokowi bisa dianggap sebagai peristiwa politik menjelang Pilpres 2019, sehingga keakraban yang ditunjukkan Jokowi bersama Cak Imin tersebut bisa juga dumaknai dalam rangka untuk penjajakan. "Dan itu wajar saja dilakukan. Karena harus mendekati semua tokoh. Apalagi, Pak Muhaimin salah satu tokoh partai berbasis Islam yang selama ini berkoalisi dengan pemerintah," ucapnya.
Sementara, menurut dia, dua partai berbasis Islam, PKS dan PAN sudah jelas akan memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto. Kemudian, PPP sendiri masih dihadapkan dengan masalah internalnya, sehingga satu-satunya partai berbasis Islam yang paling memungkinkan untuk dirangkul Jokowi adalah PKB yang saat ini masih solid.
"Daripada kekhawatiran dia (Cak Imin) menyeberang ke tempat lain, maka Jokowi merangkul supaya dia tidak ketempat lain. Bisa dalam rangka penjajakan ke Pilpres 2019 itu, bisa dalam konteks merangkul, bisa untuk mempromosikan," katanya.
Baca Juga: Cak Imin Dampingi Jokowi Resmikan Skytrain, Warganet: Capres dan Cawapres 2019
Apalagi, lanjut Lili Romli, Cak Imin sendiri jauh hari banyak mendapat dukungan dari para pendukungnya sebagai Cawapres pada Pilpres 2019, sehingga Jokowi sangat mungkin untuk mempromosikan Cak Imin dan menunjukkan kedekatan antarkeduanya. "Kemudian dia (Cak Imin) juga representasi dari kekuatan Islam. Dan satunya-satunya yang bisa didekati adalah Cak Imin," jelasnya.
Ia melihat sosok Cak Imin cukup pantas untuk mendampingi Jokowi. Karena, menurutnya, Cak Imin mempunyai pengalaman politik yang panjang, di mana pernah menjadi pimpinan DPR termuda dan menteri di era SBY. Selain itu, kata dia, Cak Imin juga merupakan ketua salah satu partai lima besar di Indonesia.
Tidak hanya itu, tambah dia, Cak Imin juga akan lebih banyak diterima dari semua kalangan umat Islam dan juga kalangan non Islam. "Terakhir dia juga bisa jadi tokoh yang lebih banyak diterima mungkin dari semua kekuatan Islam. Dan tidak ada resistensi dari Non Islamnya juga karena dianggap pluralis. Basis dukungan Islam ini penting untuk mengurangi tensi politik identitas dan SARA," jelasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik