Indonesia Masih Impor Garam 2,2 Juta Ton/Tahun, ini Alasannya!
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - PT Garam (Persero) sedang mencari lahan baru untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri. Salah satu lahan tersebut yang saat ini masih proses ada di Kupang, NTT seluas 225 hektare (Ha).
Direktur Operasional PT Garam (Persero), Hartono mengatakan menambah lahan-lahan baru merupakan upaya untuk menekan impor garam. Sehingga, kebutuhan garam di Indonesia bisa tercukupi.
"Betul. Targetnya kementerian sekarang ini secara nasional baru ada 30 ribu hektare, kalau produktivitasnya rata-rata dianggap 100 ton/hektare baru ada 3 juta ton maksimal dengan syarat iklim yang bagus. Padahal kebutuhan sekitar 4,4 juta ton, jadi masih berkurang 1,4 juta ton plus buffer tadi dirumuskan kurang lebih 2,2 juta ke depannya," kata Hartono seperti dilansir dari detik.com, Rabu, 5 Desember 2018.
Dia beralasan, kebutuhan impor garam 2,2 juta ton juga untuk menjaga pasokan awal tahun supaya tetap tercukupi. "Jadi saat ini untuk impor itu sekitar 2,2 juta ton/tahun, sudah termasuk buffer stock agar saat awal tahun kan gak boleh ada kekosongan, karena kita mulai peoduksi sekitar bulan Mei ke atas," jelasnya.
Kemudian, mengacu pada penambahan lahan baru tersebut, PT Garam menargetkan penambahan lahan seluas 10.000-15.000 hektare. "Kalau itu bisa berarti kan ada tambahan maksimal 1,5 juta ton. Dengan demikian total 4,5 juta ton berarti kita sudah bisa swasembada beras," pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
BNPB Imbau Masyarakat Daerah Longsor Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
-
Polisi Ungkap Omzet Judi Online yang Dibongkar Capai Rp30 Miliar
-
Taklukan KSPSI 1973, FSP RTMM Juara Bulutangkis Pekan Olahraga Buruh Tangerang
-
Kuartal Pertama 2024, Sri Mulyani Ungkap Pemerintah Pusat Telah Belanjakan Rp427 Triliun
-
Pemkot Tangerang Raih Pengharggan Pemerintah Daerah Terbaik