Abdul Wahid: Revolusi Industri 4.0 Pacu Produktivitas dan Daya Saing

| Jum'at, 14/02/2020 22:08 WIB
Abdul Wahid: Revolusi Industri 4.0 Pacu Produktivitas dan Daya Saing Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid (kanan) menjadi narasumber seminar nasional di Universitas Islam Riau (foto: istimewa)

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Abdul Wahid menghadiri sekaligus menjadi pembicara pada seminar nasional di Universitas Islam Riau, Pekanbaru, Jumat 14 Februari 2020.

Acara yang dibuka oleh Menteri Ketenagkerjan (Menaker) Ida Fauziyah itu dihadiri ratusan mahasiswa, alumni dan civitas akademika Universitas Islam Riau.

Dalam kesempatan itu, Abdul Wahid menyampaikan bahwa revolusi industri telah banyak mengalami perubahan, dan saat ini kita telah sampai pada Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, revolusi digital ini mendorong angkatan kerja di Indonesia terus belajar dan meningkatkan keterampilannya untuk memahami penggunaan teknologi internet of things atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industry.

“Pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah sehingga mampu menembus pasar ekspor melalui program e-smart,” jelasnya.

Ketua DPW PKB Riau itu menuturkan, industri nasional dapat menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. "Sistem Industry 4.0 ini akan memberikan keuntungan bagi industri, misalnya menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya sekitar 12-15 persen. sejumlah sektor industri nasional telah memasuki era Industry 4.0, di antaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman,” tuturnya.

Lebih lanjut, Abdul Wahid mengatakan, Inovasi teknologi melalui pengembangan startup dengan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis. Upaya ini telah dilakukan Kementerian Perindustrian dengan mendorong penciptaan wirausaha berbasis teknologi yang dihasilkan dari beberapa technopark yang dibangun di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Bandung (Bandung Techno Park), Denpasar (TohpaTI Center), Semarang (Incubator Business Center Semarang), Makassar (Makassar Techno Park - Rumah Software Indonesia, dan Batam (Pusat Desain Ponsel).

“Nah, DPR menyiapkan Payung Hukum yang Akan Mengatur Berkembangnya Teknoklogi Industri 4.0 tsb. serta Upaya Untuk Mengantisipasi Dampak Negatif Dari Revolusi Industri ini Terhadap Industri, Ekonomi, Pemerintahan, Dan Politik di Indonesia,” tukasnya.

Tags : Abdul Wahid , PKB , Revolusi Industri