Harga Minyak Kelapa Naik, Ini Saran Legislator PKB Abdul Wahid

| Senin, 09/03/2020 15:55 WIB
Harga Minyak Kelapa Naik, Ini Saran Legislator PKB Abdul Wahid Anggota Komisi VII DPR RI FPKB Abdul Wahid melakukan kunjungan ke salah satu sekolah di Riau (Foto: istimewa)

INHIL, RADARBANGSA.COM - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Abdul Wahid mengungkapkan, harga kelapa berpotensi akan terus naik. Untuk itu, ia mendorong pemerintah Daerah untuk memanfaatkan minyak kelapa sebagai alternatif kebutuhan BBM.

"Cadangan minyak kita yang semakin berkurang, sementara kebutuhan terhadap baham bakar cukup tinggi, oleh sebab itu kami dorong dan support kebijakan pemerintah memanfaatkan minyak kelapa untuk pengembangan B20, B30 sampai B50,”  kata Abdul Wahid di Indragiri Hilir, Riau, Senin 9 Maret 2020.

Menurut legislator muda PKB ini, pengembangan B20 hingga B50 tersebut merupakan upaya pengembanga teknologi pemanfaatan energi baru terbarukan.

"Pengembangan ini dimasud sebagai upaya memanfaatkan energi baru terbarukan,  sehingga berdampak langsung terhadap petani kita, ditambah lagi pasar minyak kelapa termasuk kelapa sawit di luar negeri sudah sangat tidak stabil,” tambahnya.

Selain itu, Abdul Wahid yang juga Ketua DPW PKB Riau itu juga menyampaikan masih banyak lagi turunan baru kelapa yang nilai ekonomisnya sangat tinggi di pasaran terutama pasar luar negri.

"Selain Pemanfaatan minyak kelapa untuk bioenergi, turunan baru kelapa yang bernilai ekonomis tinggi dipasaran luar, diantaranya ada air kelapa olahan yang sudah menembus pasar Eropa dan Amerika yang harga per liternya di kisaran 40-50 ribu, juga kita dorong Susu Santan Kelapa (Coconut Milk) yang bernilai ekonomis tinggi, sebab sekarang orang sudah bergeser menggunakan susu nabati,” ungkapnya.

“Kemaren saya sudah ketemu khusus dengan Badan Pusat Penerapan Tenknologi (BPPT) dan akan turun survey dalam waktu dekat, kita minta teknologi olahan turunan kelapa itu disosialisasikan ke masyarakat, termasuk peralatannya, sehingga mereka bisa secara mandiri untuk mengembangkan, apakah melalui BUMDes atau kelompok tani lainnya,” ungkapnya.

Tags : Abdul Wahid , PKB , Reses

Berita Terkait