Survei SMRC: Covid-19 Mengancam Penghasilan Masyarakat

| Jum'at, 17/04/2020 13:35 WIB
Survei SMRC: Covid-19 Mengancam Penghasilan Masyarakat Ilustrasi. Kerumunan Warga Siap Terima Bantuan (Foto: Jabar Ekspres)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Lembaga Riset dan Konsultasi Indonesia, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menerbitkan hasil risetnya mengenai dampak Covid-19 pada sektor ekonomi domestik.

Dalam penelitiannya disebutkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia (77%) menyatakan Covid 19 telah mengancam pemasukan atau penghasilan mereka. Lalu sekitar 25% warga (atau 50 juta warga dewasa) menyatakan sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman. Sebanyak 15% warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk beberapa minggu dan 15% warga menyatakan tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk satu minggu.

Adapun survei ini dilakukan terhadap 1200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error sebesar 2,9 %.

Survei ini juga menunjukkan 67% rakyat Indonesia menyatakan kondisi ekonominya semakin memburuk sejak pandemi Covid-19. Yang menyatakan tidak ada perubahan 24% dan yang menyatakan lebih baik hanya 5%.

“Kalangan yang paling terkena dampak ini adalah mereka yang yang bekerja di sektor informal, kerah biru, dan kelompok yang mengandalkan pendapatan harian,” demikian pernyataan resmi dari pihak SMRC, Jumat 17 April 2020.

Sebanyak 92% rakyat menganggap Covid-19 mengancam nyawa manusia. Tapi ada perbedaan kekhawatiran antar daerah. Terdapat dua provinsi yang persentase warganya yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa sangat tinggi: Sulawesi Selatan (99%) dan DKI Jakarta (98%). Sementara di Jawa Barat, hanya 77% warga yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa.

Mayoritas (52%) warga menganggap pemerintah pusat cepat menangani wabah Corona, sementara 41% menganggap lambat. Terdapat perbedaan antar provinsi. Sementara mayoritas warga Jawa Tengah (61%) dan Jawa Timur (61%) menganggap langkah pemerintah pusat cepat; di Jawa Barat hanya 41% warga menganggap pemerintah pusat bekerja cepat.

Soal kecepatan pemerintah provinsi, mayoritas warga Jawa tengah (73%), Jawa Timur (68%) dan DKI (62%) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat; di Jawa Barat hanya 39% warga menganggap pemerintah provinsi bergerak cepat.

SMRC kemudian juga menerbitkan rekomendasi berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pihaknya menganjurkan pemerintah untuk segera dan harus memberikan bantuan terhadap kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi disertai dengan pengawasan agar tepat sasaran.

“Mengingat yang paling terdampak secara ekonomi adalah kelompok warga yang berpendapatan rendah, khususnya pekerja harian, kewajiban social distancing dan PSBB akan cenderung dilanggar oleh banyak warga yang rentan secara ekonomi. Karena itu mensubsidi mereka menjadi mendesak agar penyebaran virus bisa ditekan,” demikian keterangan resmi SMRC.

 

Tags : SRMC , Riset , Covid-19 , Mengancam

Berita Terkait