Pasokan Gas Berkurang, Pelaku Industri Baja Lapor ke Komisi VII DPR

| Kamis, 08/04/2021 19:05 WIB
Pasokan Gas Berkurang, Pelaku Industri Baja Lapor ke Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari (Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Komisi VII DPR RI menerima aspirasi dari para pelaku industri baja. Aspirasi tersebut terkait implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 89 K/10/MEM/2020 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri.

“Kami mendapat berbagai aspirasi dari PT Ispat indo, produsen baja sebagai pengguna Gas Industri yang mendapat manfaat dari Kepmen ESDM 89K tadi. Selain meminta agar kebijakan harga gas sebesar 6 dolar Amerika per MMBTU itu terus diterapkan, mereka juga berharap agar pasokan gas ke industrinya tidak terus menurun,” ujar Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari seperti dilansir dari jakartanews.id, Kamis, 8 April 2021.

Disampaikannya, mereka melaporkan pasokan gas ke industrinya terus menurun. Di mana pada bulan Maret 2021 menurun 25 persen, dan April kembali turun hingga 75 persen sehingga berpengaruh terhadap proses produksi perusahaan tersebut.

“Alhamdulillahnya, dalam kunjungan kami ini juga hadir Sekretaris Dirjen Migas, PT PGN, BPH Migas, dan SKK Migas. Sehingga bisa langsung menjelaskan penyebabnya, sekaligus mencari solusinya,” tutur legislator Fraksi PKB itu.

Pada kesempatan itu, Direktur Komersil PT PGN Tbk menjelaskan bahwa menurunnya pasokan gas ke PT Ispat Indo itu sebagai akibat dari berkurangnya produksi gas yang ada di Jawa Timur dan belum on-stream nya lapangan gas baru. Selain itu PT PGN Tbk memberlakukan kebijakan kuota agar setiap industri dapat menerima pasokan gas yang sama meskipun tidak semua industri mampu menyerapnya secara maksimal.

Tags : DPR RI , Industri Baja , Gas , PKB , Indonesia