Saat Ketum PKB Terpesona Keindahan Bahari Selat Sabang

| Kamis, 28/10/2021 07:46 WIB
Saat Ketum PKB Terpesona Keindahan Bahari Selat Sabang Gus Muhaimin mengabadikan gambar saat berada di Kota Sabang (foto IG @cakiminow)

RADARBANGSA.COM - Dikenal sebagai titik nol kilometer bagian barat Indonesia, Kota Sabang menyimpan pesona bahari yang memukau mata wisatawan. Keindahan alam dan perairan laut Kota Sabang itu memang indah, bahkan sebagian wisatawan menyebutkan panorama perairan laut di pulau tersebut ibarat sepenggal surga di dunia.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar pun dibuat terpesona dengan bongkahan-bongkahan terumbu karang aneka warna dan ditambah ragam jenis ikan hias unik yang begitu mudah dipandang mata dengan hanya menyelam sekitar satu sampai tiga meter.

Gus Muhaimin menjajal eksotisme perairan Sabang saat dirinya berkunjung pada Rabu, 27 Oktober 2021. Menurut dia, pesona Sabang menawarkan keelokan garis pantai yang indah, air laut yang bersih dan tidak terlalu asin serta pepohonan nan hijau.

“Air laut selat Sabang, tidak lengket dan tidak terlalu asin, jadi pasti segar untuk mandi, sayangnya tidak cukup waktu untuk membasahi tubuh,” kata Gus Muhaimin.

Kota Sabang sendiri terletak di Pulau Weh. Kata ‘Weh’ berarti terpisah yang berarti terpisahnya pulau ini dari induknya Pulau Sumatera. Dulu dermaga Sabang dibuka untuk kapal berdermaga oleh Asosiasi Atjeh pada tahun 1883.

Walaupun pada awalnya pelabuhan tersebut dijadikan pangkalan batubara untuk Angkatan Laut Kerajaan Belanda, tetapi kemudian juga digunakan oleh kapal pedagang untuk mengirim barang ekspor dari Sumatera.

Hingga akhirnya tahun 1985 Status Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang ditutup oleh Pemerintah RI melalui Undang-undang No. 10 Tahun 1985. Dengan alasan maraknya penyeludupan dan akan dibukanya Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

“Dahulu kapal-kapal dari berbagai negara selalu berhenti di Sabang untuk membeli air tawar, namun seiring dengan kemajuan teknologi, kapal-kapal asing sudah punya mesin yang mampu mengubah air laut menjadi air tawar,” tutur Gus Muhaimin.

Kini, imbuh Gus Muhaimin, eksotisme Sabang tetap saja tinggi dan mulai bergeliat di tengah serangan pandemi Covid-19. Wakil Ketua DPR RI itu berujar, meski saat ini sepi dari kapal asing, namun pesona Sabang tidak tergantikan.

Selain pesona bahari, banyak peninggalan sejarah yang masih bisa dinikmati di Sabang, antara lain puluhan gedung bergaya neoclassic dan art nouveu bekas Belanda yang masih utuh berderet rapi sepanjang jalan. Suasana yang damai dan tenang semakin mengukuhkan suasana pada masa silam.

“Sabang kini agak sepi dari kapal asing, namun wisata di sana sangat menjanjikan karena selat dan laut Sabang yang indah. Ayo datang ke selat Sabang,” tukas Gus Muhaimin.

Tags : Gus Muhaimin , Sabang

Berita Terkait