Tarik Perhatian Wisatawan Asing, Idul Adha Di Banyuwangi Diwarnai Tradisi Mencak Sumping

RADARBANGSA.COM - Peringatan idul adha 1446 Hijriah, Warga Dusun Mondokolo, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi kembali Gelar Tradisi Mencak Sumping, yang merupakan warisan budaya asli Banyuwangi. Tradisi seni bela diri khas Banyuwangi ini tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menyedot perhatian hingga ke mancanegara.
Mencak Sumping merupakan pertunjukan pencak silat yang dipadukan dengan iringan musik tradisional Banyuwangi yang enerjik. Pendekar dari berbagai usia anak-anak hingga lansia, pria maupun wanita menampilkan jurus-jurus silat dengan tangan kosong maupun bersenjata. Aksi mereka memukau penonton dengan gerakan lincah dan dinamis yang mencerminkan kekayaan budaya lokal.
“Merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya untuk ikut meramaikan kegiatan tradisional di sini. Saya turut bangga bisa bergabung dengan orang-orang yang penuh keramahtamahan,” ujar Sebastian, wisatawan asal Chili yang hadir dalam acara tersebut, dikutip Sabtu (7/6).
Kehadirannya pun disambut antusias oleh ratusan penonton yang memberikan tepuk tangan meriah saat ia turut serta dalam pertunjukan.
Tradisi Mencak Sumping juga menyimpan kisah sejarah lokal. Menurut warga setempat, nama Dusun Mondoluko berasal dari cerita tentang Buyut Ido, tokoh yang terluka parah saat melawan penjajah Belanda. Tubuhnya terkoyak atau modol-modol, yang kemudian menjadi asal muasal nama dusun tersebut.
Salah satu keunikan lain dalam pertunjukan ini adalah penggunaan kue sumping makanan khas berbahan dasar pisang dan adonan tepung. Kue ini tidak hanya dihidangkan untuk tamu, tetapi juga menjadi bagian dari atraksi silat. Pendekar yang menang akan menyumpal mulut lawannya dengan kue sumping, sebagai simbol humor dan penghormatan.
Tradisi Mencak Sumping juga dirangkai dengan ritual Bersih Desa atau Ider Bumi yang digelar pada malam sebelum Idul Adha. Warga berkeliling desa sambil melantunkan adzan dan istighfar sebagai bentuk doa dan permohonan keselamatan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Banyuwangi tidak hanya mempertahankan identitas budaya, tetapi juga memperkuat daya tarik pariwisata berbasis tradisi yang mampu menjangkau wisatawan dari berbagai belahan dunia.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Tarik Perhatian Wisatawan Asing, Idul Adha Di Banyuwangi Diwarnai Tradisi Mencak Sumping
-
Ketua Timwas DPR RI Ajak Jemaah Tinggalkan Atribut Sosial Saat Haji
-
MotoGP 2025: Marc Marquez Rebut Pole Position di Aragon
-
Wayang Kulit & Kenduri Brokohan Meriahkan Hari Lahir Bung Karno
-
Ratna Juwita Geram Raja Ampat Rusak Gegara Tambang Nikel