Koster Pastikan Tolak Investor Lapangan Golf di Eks-TPA Suwung

RADARBANGSA.COM - Gubernur Bali I Wayan Koster menegaskan tidak akan menerima investor yang ingin mengelola eks-TPA Suwung menjadi lapangan golf atau fasilitas komersial lainnya.
Pernyataan tegas ini ia sampaikan langsung melalui pesan WhatsApp kepada tokoh publik Gede Pasek Suardika (GPS), yang kemudian membagikannya lewat media sosial, Sabtu (9/8/2025). Klarifikasi tersebut muncul setelah beredar isu adanya rencana alih fungsi lahan TPA Suwung pasca penutupan sistem open dumping per 1 Agustus 2025.
“Kalau ada yang mengajukan untuk golf atau fasilitas lain, sepanjang saya menjabat gubernur, pasti ditolak. Gak perlu ngomong bantah di media, pada saat diajukan langsung saya tolak dengan kewenangan,” tulis Koster kepada Pasek.
Isu itu mencuat setelah Pasek melontarkan kritik keras terhadap penanganan sampah oleh Pemprov Bali yang dinilainya melenceng dari UU No. 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Ia juga menyoroti dugaan adanya kepentingan investor mengubah lahan TPA menjadi proyek properti, termasuk lapangan golf.
Pasek menegaskan, informasi tersebut bukan fitnah dan merujuk pada pernyataan terbuka Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
“Saya minta silakan Koster bantah berita tersebut jika memang tidak benar, agar publik tidak salah paham,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Koster memastikan area eks-TPA Suwung akan dimanfaatkan sebagai taman kota dan fasilitas publik, bukan diserahkan kepada investor. Ia juga menunjukkan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memberikan sanksi administratif kepada Bali karena masih menggunakan sistem open dumping.
Pasek kemudian mengusulkan agar Pemprov Bali meniru pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menurutnya sudah terbukti efektif. Ia juga menyarankan eks-TPA Suwung diubah menjadi pusat UMKM. Namun, Koster menilai model Banyumas terlalu kecil untuk skala Denpasar.
Perbedaan pandangan ini membuat Pasek kembali mengkritik pengelolaan sampah di Bali.
“Saya tetap menilai penanganan sampah di Bali tidak fokus, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, maupun penganggaran,” tegasnya.
Ia juga menyoroti minimnya anggaran pengelolaan sampah dibandingkan proyek seperti Turyapada Tower dan Pesta Kesenian Bali.
Meski berbeda pendapat, Pasek tetap mengapresiasi keterbukaan komunikasi dengan Koster.
“Suksema Pak Gub sudah klarifikasi langsung. Saya tetap kritis, namun tetap menjalin komunikasi. Karena yang kita bahas adalah urusan publik, bukan pribadi,” pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
-
Teror Curanmor, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN dari Lumajang
-
Presiden Prabowo Anugerahi Bintang Empat pada Lima Purnawirawan
-
Koster Pastikan Tolak Investor Lapangan Golf di Eks-TPA Suwung
-
Iwan Fals Sebut Kemerdekaan Membuka Ruang Besar untuk Berkreativitas
-
10 Destinasi Wisata Mojokerto, dari Situs Bersejarah hingga Alam Memesona