Wapres Maruf Amin Harap Merger Bank Syariah Jadi Jangkar Ekonomi Syariah

| Kamis, 03/12/2020 17:35 WIB
Wapres Maruf Amin Harap Merger Bank Syariah Jadi Jangkar Ekonomi Syariah KH Maruf Amin (Wakil Presiden RI). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin berharap bank syariah gabungan nantinya dapat dikelola secara profesional, sehingga bisa menjadi akar dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Saya harapkan merger ini harus betul-betul menghasilkan bank besar yang dikelola secara profesional dengan baik, dan bisa menjadi semacam jangkar untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” kata Kiai Ma’ruf dalam acara dialog “Merger Bank Syariah BUMN: Angin Segar bagi Keuangan Syariah”, Kamis, 3 Desember 2020.

Digabungkannya tiga bank syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut, jelas Kiai Maruf, transaksi syariah berskala besar dapat terakomodasi. Kiai Maruf juga meminta bank syariah gabungan dapat menerapkan mekanisme “jemput bola” dalam mengembangkan potensi
ekonomi dan keuangan syariah.

“Kita harapkan bank syariah baru, yang besar itu, tidak menunggu tetapi menjemput bola untuk mempercepat proses pengembangannya. Kita harapkan juga dia mampu bermain di tingkat global dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” tuturnya.

Penggabungan bank syariah milik BUMN tersebut diprediksi dapat memiliki aset mencapai Rp200 triliun, sehingga pembiayaan untuk bisnis syariah berskala besar dapat dilayani. Selama ini bank syariah yang ada di Indonesia paling tinggi berkategori Bank Buku Tiga atau bank dengan modal inti antara Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.

“Oleh karena itu, dengan adanya merger bank ini, kita ada lembaga keuangan perbankan yang besar, yang bisa melayani kepentingan bisnis syariah dengan skala besar,” kata Wapres.

Wapres mengatakan tidak ada kendala dalam proses penggabungan bank syariah Himbara tersebut. Saat ini masih berlangsung proses penggabungan karakteristik dari masing-masing bank, yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank Mandiri Syariah.

“Laporan terakhir itu tinggal merapikan, membereskan produk-produk mereka, kontrak-kontrak mereka dengan berbagai pihak itu disinkronkan satu dengan yang lain,” tandasnya.

Tags : Wapres , Maruf Amin , Bank Syariah , Merger , Indonesia