Lomba Cerpen Santri 2018

Indahnya Kebersamaan

| Senin, 22/10/2018 18:51 WIB
Indahnya Kebersamaan Dok Radarbangsa

Oleh: Siti Fatimatus Zahroh

Sejak dari kelas 3 SD saya sangat menginginkan yang namanya berteduh di pondok pesantren. Sampai-sampai saya punya fikiran untuk berhenti sekolah dan lansung berangkat ke pondok pesantren. Melihat para sepupu sudah pada lulusan SD langsung berangkat ke pondok. Sedangkan saya masih sangat lama untuk terjun kesana.

Setelah sekian lamanya saya menanti-nanti itu semua, saya pun menginjak lulusan dari SD. Selesai Ujian Nasional saya liburan, waktu liburan sekolah, ibu saya bilang “kalau kamu mau berangkat mondok dalam bulan ini kamu harus membersihkan rumput di sawah. jika selesai semua, baru ibu akan memberangkatkan kamu langsung”. Saya pun melakukan itu meski dengan hati yang agak berat. Setiap hari saya membersihkan rumput-rumput itu bersama ibu. Dengan giatnya saya dapat membersihkankan semua sawah dalam waktu 5 hari.

Tepat jam 01:00 wib hari rabu saya diberangkatkan kepondok pesantren, sanak famili serta para tetangga ikut serta mengantar ke pondok, di dalam perjalanan salah satu famili saya bilang “kamu harus betah di pondokkarna mondok itu enak”. Kami pun  telah tiba di pintu gerbang dan segera memasuki kawasan pondok pesantren DAKWATUL KHOIROT, Setelah orang tua saya mengurus semua administrasi dan memasrahkan kepada pengasuh rombongan pun pulang. Saya pun pergi memasuki asrama untuk beres-beres barang yang telah saya bawa. Saking senengnya,saya sampai gak tidur semalaman karna setelah ngaji, teman-teman ngajak makan bersama dan berbincang-bincang tentang sejarah pondok pesantren DAKWATUL KHOIROT. Setelah 1 bulan dipondok, saya gelisah gak bisa tidur. Lalu salah satu teman saya datang:

Sholeha: zah,kamu kenapa kok ngelamun?

Zahra   : gak papa kok

Sholeha: jangan bohong kalau dari aura wajah,kayaknya kamu lagi gelisah gitu

Zahra    : iya saya lagi kedatangan tamu “GAK KERASAN”

Sholeha : hahahahaha ada-ada aja kamu zah,biasanya kalau ada santri yang gak kerasan langsung minta air

Zahra    : air apa?

Sholeha : katanya air rat-syarat

Zahra    : mangnya kalau saya minta,langsung betah?

Sholeha : insyaallah, karena kebanyakan santri yang telah minum air itulangsung betah.Apalagi orang-orang diluar sana

banyak yang minta ke pengasuh kita ini, karna katanya barokah.

Setiap hari kegiatannya full, terkecuali hari jum’at kadang hari jum’at bukannya libur tapi ada kegiatan ekstrakurikuler seperti belajar sholawat dan tartilul qur’an, menjahit dll. Saya paling males kalau disuruh kerja bakti karna menurut saya sangat berat,apalagi waktu baca kitab subuh. Waduuuuuhhhhhh ngantuk banget,hampir setiap minggu dikena sangsi.

Tidak terasa 1 tahun dipondok saya menyadari akan kenakalan saya.Saya pun berusaha merubah sikap itu dari saya nakal ikut kegiatan pondok hingga rajin, dari malesnya ibadah hingga istiqomah. Saya gak suka kerja bakti hingga aktif.Karna setelah saya fikir-fikir kalau gak mondok itu sangat rugi.Apalagi kedisiplinan saat memakai bahasa halus, pengasuh saya selalu menasehati santri yang tidak memakai bahasa halus entah pagi, siang maupun malam saking sabarnya menjadi seorang guru. Sehingga para santri lancar semua serta terbiasa memakai bahasa halus kepada guru, orang tua, dan teman-temannya. Dengan saya mondok saya dapat mengatahui lebih dalam hukum-hukum agama serta hikmah didalam mencari ilmu dan susah payahnya orang tua menafkahi keluarganya.

Sekarang saya sangat senang kerja bakti karna kekompakan para santri yang luar biasa. Apalagi kalau mau ngaji, saking terburu-burunya ada yang hampir jatuh ada juga yang lupa bawa kitab, pokoknya ada-ada saja kalau jadi santri. Kalau tepat kiriman akbar waaaaahhhhh kirimannya hampir satu kamar, kalau mau makan teman sekamar harus lengkap,baru makan.Alhamdulillah sampai saat ini saya sangat tidak ingin untuk berhenti mondok karna disitulah saya bisa mandiri,  berartinya kebersamaan serta menggunakan waktu sebaik mungkin.

 

Tags : Cerpen Santri , Hari Santri 2018 ,

Berita Terkait