Penyetopan Ekspor dan Inflasi, Rupiah Dipastikan Melemah Hari Ini

| Senin, 07/03/2022 10:44 WIB
Penyetopan Ekspor dan Inflasi, Rupiah Dipastikan Melemah Hari Ini Rupiah dan Dolar AS (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Langkah Amerika Serikat (AS) yang mempertimbangkan larangan impor minyak dan gas Rusia menjadi sentimen negatif bagi rupiah di awal pekan ini.

Mengutip data Bloomberg, Senin pukul 10.32, kurs rupiah diperdagangkan pada pada level Rp14.406 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 19,5 poin atau 0,14% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan Jumat sore  di level Rp14.386 per dolar AS.

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan nilai tukar rupiah mungkin melemah hari ini terhadap dolar AS.

"Potensi pelemahan ke kisaran Rp14.450 per dolar AS dengan support di kisaran Rp14.350 per dolar AS," kata Ariston dalam keterangan tertulis, Senin, 7 Maret 2022.

Sentimen pasar terlihat cukup negatif terhadap aset berisiko pagi ini. Perang Rusia-Ukaina yang masih jauh dari usai mendorong kenaikan harga komoditi termasuk komoditi energi yang berimbas ke potensi inflasi. 

"Inflasi yang tinggi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global. Kekhawatiran pelaku pasar ini mendorong pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS," ujar Ariston.

Washington awalnya sempat ragu untuk menargetkan ekspor minyak dan gas Rusia karena mempertimbangkan dampaknya terhadap pasar minyak global dan harga energi AS.

Menurut Administrasi Informasi Energi (EIA), AS mengimpor lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan pada tahun 2021 dari Rusia, atau sekitar 8% dari impor bahan bakar cair AS.

Selain AS, Eropa juga sangat bergantung pada Rusia untuk minyak mentah dan gas alam. Rusia memasok sekitar sepertiga gas Eropa.

Tags : Rupiah , Inflasi , AS