Permintaan Semen Turun Tajam Seperti Saat Pandemi

| Kamis, 16/02/2023 15:18 WIB
Permintaan Semen Turun Tajam Seperti Saat Pandemi Industri Semen Indonesia terancam bangkrut dengan masuknya Semen China. (Foto: indopolitikacom)

RADARBANGSA.COM - Permintaan semen domestik turun ke posisi terendah sejak Pandemi Covid-19. 

Tim Riset Indo Premier Sekuritas mencatat, per Januari 2023, permintaan semen turun 7% yoy, karena permintaan semen dalam kemasan (sak) turun 9% yoy, sementara permintaan semen curah (bulk) juga turun 2% yoy.

Yang mengejutkan, permintaan sak semen turun dalam 11 tahun terakhir, yaitu berada di bawah dari volume Januari 2021 (selama Covid), lebih rendah -8%.

“Kami tetap berhati-hati pada sektor ini, meskipun valuasi (10,4x EV/EBITDA pada -0,5 s.d.) dapat menjadi penyangga dan karenanya kami memberi rating Netral,” tulis analis 

Tim Riset IndoPremier, Jovent Muliadi dan Anthony menjelaskan, secara geografis, baik Jawa maupun luar Jawa mengalami kontraksi volume yang sama sebesar 6% hingga 8%. 

Jawa Tengah mencatatkan penurunan paling tajam sebesar 20% yoy. 

“Kami percaya lemahnya permintaan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh persaingan yang ketat (contoh; Semen Grobogan) yang belum tercermin dalam data Asosiasi Semen Indonesia (ASI),” imbuh Tim Riset.

Hal lainnya yang menjadi penyebab adalah kenaikan harga jual rata-rata (ASP) yang agresif (13% hingga 20% di FY22), lemahnya permintaan dari sektor properti dan penjualan semen Grobogan yang tidak masuk dalam perhitungan.

Adapun saham Emiten Konstruksi, PT Semen Indonesia (SMGR) turun 0,1% dalam 3 bulan terakhir. Sementara Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik 2% dan Semen Baturaja (SMBR) turun 3,1%.

Tags : Semen , Semen Gresik