Anggia Minta Pemerintah Serius Benahi Tata Kelola Pakan Ternak

| Selasa, 14/09/2021 22:16 WIB
Anggia Minta Pemerintah Serius Benahi Tata Kelola Pakan Ternak Anggia Erma Rini (Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: istimewa)

RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini menilai harga jagung pakan ternak yang beredar di pasaran saat ini sudah kebablasan. Menurutnya, harga tersebut bisa merugikan para peternak. 

"Di luar kewajaran. Terlalu mahal. Harga yang selangit itu benar-benar mencekik leher para peternak kita," ujar Anggia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa,14 September 2021.

Untuk itu, A nggia meminta pemerintah serius membenahi tata kelola pakan ternak, terutama jagung sebagai komoditas utama pakan ternak. "Pemerintah harus intervensi keras terhadap kebijakan harga serta rantai pasok dan produksi di pabrikan. Bayangkan, harga jagung lokal saat ini bisa mencapai Rp 4.200 - Rp 4500 per kg. Padahal harga acuan pemerintah paling tinggi Rp 3.150 per kg untuk kadar air 15 persen atau paling rendah Rp 2.500 per kg kadar air 35 persen di tingkat petani. Sementara harga pakan yang dijual pabrikan saat ini berkisar Rp 7.500 sampai Rp 8.300 per kg, atau lebih tinggi dari rata-rata harga pakan sebesar Rp 6.000 per kg. Mana mungkin peternak kita sanggup menjangkaunya?" tegasnya. 

Anggia mengungkapkan bahwa selama ini yang mendapatkan keuntungan hanya pengusaha pakan saja. "Peternak rugi terus-menerus. Model begini tidak boleh dibiarkan. Negara harus hadir. Pemerintah harus tegas menindak pelaku monopoli pakan ternak yang menari di atas penderitaan peternak kita," tandasnya.

Menurut Anggia, pemerintah seharusnya lebih kreatif melakukan terobosan mencegah mahalnya harga pakan nasional. "Kan bisa misalnya bikin alternatif formula pakan rakyat. Kementan dan IPB mestinya sangat bisa memulai langkah-langkah solutif demikian. Jangan sampai lagi-lagi nanti ujung-ujungnya impor pakan, impor ayam, unggas, dll atas nama rasionalisasi harga. Jika begitu, yang diuntungkan tetap saja pengusahanya," tuturnya. 

Anggia juga meminta pemerintah menyosialisasikan secara masif kebijakan kredit perbankan yang bisa diakses peternak. "Relaksasi kebijakan selama pandemi itu harus diketahui dan diakses peternak kita secara luas. Pemerintah harus bekerja lebih keras untuk aksesibilitas kebijakan-kebijakan pro rakyat," kata Anggia.

Politisi PKB dapil Blitar, Kediri, dan Tulungagung ini mengaku cukup gregetan dengan situasi saat ini. "Jagung misalnya, kontribusinya sekitar 40-45 persen terhadap pembentukan harga pakan unggas. Sudah saatnya ada kebijakan radikal untuk mengatasi mahalnya pakan ini. Misi ketahanan pangan kita akan sia-sia jika urusan pakan ternak ini tidak segera diatasi," pungkasnya.

Tags : DPR RI , Pakan Ternak , Peternak , Indonesia